Makan wadae....! ( Banjar )

=Kenangan ini waktu aku masih umur enam tahun di kecamatan Sungai Seluwang, Barito kuala, Kalimantan Selatan saat lebaran idul fitri. =

Nah ini kisah keluargaku, orang-orang Jawa yang merantau ke Kalimantan  Selatan.  Namanya pendatang, mau tidak mau berusaha memperkenalkan diri pada penduduk sekitar  yang mayoritas adalah suku Banjar.

Kamipun mulai bersilaturahmi ke rumah salah satu penduduk. Dan penerimaan mereka begitu ramah. Setelah kami dipersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu, maka tak lama kemudian hidanganpun keluar yang berupa beberapa macam kue.

Setelah berbasa-basi dan memperkenalkan diri, tuan rumahpun mempersilahkan kami untuk mencicipi hidangan kue tersebut.

“ Silahkan dimakan wadainya……” kata tuan rumah (orang Banjar) dengan ramah mempersilahkan.( Wadai dalam bahasa Banjar yang artinya kue.)

Nah para tamu(orang Jawa) kebingungan. Sangka mereka, tuan rumah menyuruh mereka makan wadahe ( wadahe dalam bahasa jawa artinya tempat) Jadi para tamu Cuma senyam senyum pikir mereka mungkin tuan rumah nih bercanda menyuruh para tamu memakan tempat kue tersebut.

” Ayo jar, dimakan. Kenapa bingung..?  yang namanya wadai itu, kue-kue yang dihidangkan ini… Disini biasa dinamakan wadai.. “ kata tuan rumah yang mengerti kebingungan para tamunya.

“Ooh, saya kira tempat kuenya yang disuruh makan. Karena kalau di Jawa wadahe  itu tempatnya. Dari kata wadah atau tempat.”

“Iya . Kalau bahasa Banjar, wadai itu artinya kue..” kata tuan rumah

“Dan bahasa jawa, wadahe itu artinya tempat” kata para tamu.

Merekapun tertawa dengan kesalahpahaman  itu.

NB : Banyak kenalan, banyak rezeki.

( Rio Kelana )