Suatu saat aku dalam kondisi menganggur di Jakarta. Kedatangan teman dari Bandung membuatku terkejut. Bagaimana tidak, aku sudah
sekian lama meninggalkan kota Bandung yang aku cintai dan sama sekali tidak
pernah berkomunikasi dengan teman-teman di Bandung, tiba-tiba salah seorang
dari temanku yang baik muncul tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
Setelah
cerita-cerita, ternyata tujuannya adalah untuk refreshing. Dia ingin aku
mengajaknya ke tempat aku biasanya refreshing. Yah namanya sahabat, aku turuti
saja apa yang menjadi ke inginannya. Kemudian aku ajak dia ke tempat aku
biasanya refreshing. Memang tempatnya agak jauh , beberapa kali
oper kendaraan. Menuju ke sebuah tempat di pinggiran ibu kota , masuk ke sebuah
kampung yang di pinggir kampung itu masih ada kampung lagi, dan sampai ke
sebuah persawahan yang cukup luas. Disitulah aku mengajak sahabatku
duduk-duduk.
Tapi temanku tampaknya bingung.” Mana,. Yo, tempat
kamu refreshing…?”. Tentu saja aku tersenyum.
“ Ya inilah.
tempat aku refresing untuk menghilangkan kejenuhan oleh suasana kota Jakarta.
.. Aku lebih suka menyendiri duduk di sini, di tepi sawah ini. ……..Damai…….” kataku apa adanya.
“ Wah, Yo.
Kalau cuma begini saja, di Bandung juga banyak. Aku pengennya ke tempat
ramai yang menghiburlah..” katanya tampak kecewa.
Akhirnya aku mengajaknya ketempat –tempat keramaian. Seperti Taman Ismail Marjuki, Monas dan
lain-lain.
Kemudian dia mengajak ku ke sebuah diskotik. Ya udah
aku ikutin saja supaya dia senang berada di Jakarta.
Setelah di dalam diskotik, , kamipun cuma pesan minuman ringan saja, karena aku
dan dia tidak suka minum-minuman keras (seperti batu) Kami gak ada kegiatan lain selain ngobrol-ngobrol,
minum-minum dan mendengarkan dentuman music di dalam diskotik sambil melihat
penyanyinya. Sebentar-sebentar minum,sebentar-sebentar minum, tak terasa
beberapa botol minuman telah kami habiskan. Sehingga kalau di meja-meja lain
penuh dengan botol –botol bir yang besar -besar, kalau di meja kami penuh
dengan botol-botol kecil minuman ringan berkarbonasi.
Karena kebanyakan minum dan udara di dalam diskotik
juga dingin ber-AC, menyebabkan kami berdua secara bergantian bolak-balik ke
toilet untuk buang air kecil.
Waktupun tak
terasa hingga jam tiga pagi. Kami keluar Saat diskotik bubar. Yah benar-benar
tak terbayangkan refreshing kok ke tempat seperti ini. Kalau cuma sekali, dua
kali ke diskotik aku bisa enjoy saja. Tapi kalau setiap hari, rasa- rasanya
bukan tambah fresh, tapi tambah
strees..!. Ha ha..!
Maklum, aku kan Wong
ndeso. Aku sudah cukup kenyang dengan hiruk-pikuk dan kebisingan kota
Jakarta. Jadi kalau ingin refreshing
tetep pengen ke tempat yang suasananya tenang , damai seperti persawahan yang
suka aku datangi.
( Rio Kelana )
Membuka Usaha Diskotik sekarang bisa membuat omset Puluhan Juta loh silahkan klik Usaha Diskotik Sukses Dengan Beer dan Wine Cooler Salam Sukses. :)
BalasHapus