Pengikut

Kamis, 01 November 2012

LUKA KE BOLAKU ( Bugis )



        =Kenanganku saat masih tinggal di desa Sumur Kucing, di kec. Pasir Sakti , Lampung Timur.=

Ini adalah kisah dari adik angkatku yang sebut saja namanya P anak orang Sunda. Kebetulan dusun yang aku tempati mayoritas penduduknya orang Sunda. Dan di antara orang Sunda ada beberapa kk dari suku Bugis, satu kk dari Palembang. Aku sendiri oleh orang luar dusun dikira orang Sunda padahal aku asli orang jawa dari Jawa Timur. Memang aku sudah merasa bagian dari penduduk kampung ini.
Awal ceritanya begini, Si P yang baru pulang dari main di dusun lain dan hendak pulang ke rumah, bertemu dengan anak suku Bugis yang sedang asyik bermain bola di depan rumahnya dan tak sengaja bola itu berlari ke arah si P. Ketika mereka berdua bertatap muka, dengan ramah si anak Bugis itu menyapa dengan bahasa Bugis..” Luka ke bolaku……!” si P bengong karena tidak mengerti dengan apa yang diucapkan anak Bugis itu. Tapi karena di depannya ada bola, dan dalam perkataan  anak Bugis tadi ada bolanya, pikir P pastilah maksud anak Bugis itu, ia disuruh menendang bola ke arahnya. Mungkin ia ingin menjadi keeper….
” Baiklah..” kata P. Dengan serta merta ia menendang bola kearah anak itu dengan keras dan kebetulan mengenai muka, kontan si anak Bugis marah-marah .
“ Kenapa kau menendang bola ke mukaku..?! “
“Katanya kamu tadi nyuruh aku nendang bola...” kata si P merasa tidak bersalah.
“Aku tadi berkata luka ke bolaku..maksudnya aku mengajak kamu main ke rumahku…bukan menendang bola kemukaku” kata anak itu sewot
“ Aku tidak mengerti.  Kirain nyuruh nendang bola, ya aku tendang... Maaf ya…?”
“ Iya tidak apa.” Kemudian keduanyapun tersenyum dan saling memaafkan. Itulah perkenalan pertama mereka  yang berbeda bahasa. Setelah itu mereka menjadi teman akrab dan saling mengenal.  Kalau tidak saling mengenal, memang bisa terjadi salah paham.


NB : Ada pepatah, tak kenal maka tak sayang.


(Rio Kelana)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar